Kembali Menggunakan Angkutan Umum

Ndesoedisi.com-seperti yang sudah Nde ceritakan di artikel sebelumnya bahwa beberapa waktu yang lalu Nde mengikuti acara fun gathering Blogger & Vlogger bersama AHM, nah di artikel ini Nde akan bercerita tentang perjalanan berangkat dan pulang ke acara tersebut termasuk pengalaman wong ndeso naik Grab, nah ndeso banget kan naik Grab aja belum pernah πŸ˜† Ngapain sie bikin artikel ga mutu kaya gini ? Ya anggap aja buat isi blog biar ga mati dan buat seneng-seneng aja πŸ˜†

Fun gathering Blogger-Vlogger bersama AHM

Setelah mengkonfirmasi kehadiran di acara tersebut, otak Nde langsung dipenuhi dengan pikiran tentang perjalanan dari Purwakarta ke Sunter. Maklum Nde sudah cukup lama tidak menggunakan angkutan umum (silahkan baca artikel berjudul: Nostalgia Elf Purwasuka, angkutan umum yang tergerus oleh zaman).

  • Berangkat

Karena jadwal kumpul sebelum jam 07.00 di AHM Sunter maka Nde harus berangkat paling lambat jam 03.30 pagi. Seingat Nde ada bus Warga Baru jurusan Subang-Tanjung Priok yang lewat di Cipeundeuy sekitar pukul 04.00. Berhubung Nde sudah lama tidak naik bus tersebut, maka Nde mencari informasi terlebih dahulu ke tetangga soal bus tersebut.

Rupanya sekarang bus Warga Baru jurusan Subang-Priok tersebut terkadang tidak beroperasi, dan Nde disarankan untuk ikut bus lain jurusan Kampung Rambutan nanti pindah bus di rest area km 42 tempat cek bus Warga Baru.

Sehari sebelum keberangkatan, Nde mendapat info kalau beberapa teman ada yang langsung menuju ke Royal Safari Garden menggunakan motor. Nde sempat berpikir untuk ikut naik motor juga karena kata mang Wisnu Viwimoto tempatnya tidak terlalu jauh dari lokasi Suzuki Bike Meet di Cibodas. Tetapi akhirnya Nde mengurungkan niat menggunakan motor setelah berdiskusi dengan Mbah Dharmo Imotorium karena ada longsor di daerah Puncak sehingga harus mencari jalur memutar yang akan membuat waktu tempuh menjadi semakin lama.

manasin motor

Jadilah hari Sabtu sekitar jam 03.00 pagi Nde berangkat menuju ke perempatan Sadang Purwakarta dengan mengendarai si Revo yang sudah berusia 6 tahun dan Nde belum membuat artikelnya :D. Riding menembus dinginnya udara dini hari mampu membangkitkan ingatan Nde pada rutinitas delapan tahun yang lalu ketika Nde masih kerja di Cikarang.

Situasi di perempatan Sadang jam 4 pagi

Ya dahulu Nde punya rutinitas harus berangkat sekitar jam 03.00 dini hari menggunakan Si Abah Astrea Grand 95 agar tidak terlambat masuk kerja (selengkapnya silahkan baca artikel: memori pengabdian si Abah (1) dipaksa bekerja keras).

Sampai di Sadang Nde bertanya kepada si akang penjaga titipan motor apakah bus menuju Tanjung Priok masih ada. Si akang menjawab bus ke Priok sudah berangkat jam 03.00, biasanya ada lagi sekitar jam 05.00 tetapi ya tidak tentu. Selesai bertanya Nde lalu bergabung dengan beberapa penumpang lain sambil memikirkan alternatif lain yaitu berangkat menggunakan bus jurusan lain.

Tidak lama kemudian datang bus Warga Baru jurusan Purwakarta-Kampung Rambutan, kondekturnya turun dan seperti biasa berteriak Rambutan..Rambutan, tetapi hanya sedikit penumpang yang naik. Lalu si kondektur mengatakan bahwa bus ke Tanjung Priok hari itu tidak beroperasi jadi mending naik bus itu aja, nanti dioper di pos kontrol. Entah benar atau tidak bahwa bus ke Priok tidak beroperasi, Nde yang diburu waktu segera naik ke bus tersebut.

Beberapa penumpang lainnya yang menolak karena masih tetap menunggu kedatangan bus ke Tanjung Priok membuat sang kondektur mengeluh ke sopirnya kalau orang-orang tersebut tidak percaya dikasih tau bahwa bus ke Priok tidak beroperasi πŸ˜€ Wajar saja kondektur itu mengeluh karena saat itu jumlah penumpang hanya belasan orang saja.

Ketika ditarik ongkos, Nde mengatakan Priok sambil menyodorkan uang 50 ribuan, kondektur lalu memberi kembalian 30rb dan memberi Nde sebuah tiket. Sekitar jam 04.35, bus sampai di rest area km 42 tol Cikampek, kondektur mengumumkan bagi penumpang yang menuju Priok agar turun & pindah bus, Nde pun turun. Ketika Nde sedang menunggu bus ke Priok, Nde ditanya oleh seseorang yang bertugas mengecek bus Warga Baru, Nde menjawab mau ke Priok, lalu ditanya lagi apakah Nde dikasih tiket, Nde jawab iya dikasih sambil menunjukkan tiket tersebut. Petugas itu lalu berpesan nanti kalau ditarik ongkos tunjukkan aja tiketnya ya, sambil berlalu.

Pos pengecekan Po. Warga Baru di rest area KM 42 Tol Cikampek

Ketika bus ke Priok datang, petugas kontrol tersebut memberi tahu Nde bahwa bus ke Priok sudah datang lalu Nde pun naik. Ketika ditarik ongkos Nde lalu menunjukkan sebuah tiket, dan kondektur bertanya lagi naik darimana, Nde menjawab dari Sadang. Lalu kondektur tersebut menyobek & membuang tiket milik Nde. Sekedar basa-basi Nde bertanya kalau mau ke Astra Honda Sunter turun dimana ? Sang kondektur menjawab turun di Plumpang.

Beruntung pagi itu meskipun macet seperti biasa tetapi tidak membuat Nde terlambat. Turun di Plumpang sekitar pukul 06.30, Nde di telp oleh Mang Asep yang menanyakan sudah sampai dimana. Mang Asep lalu mengatakan naik Grab aja, sambil mengirimkan lokasi kumpul agar tidak kesasar ke gedung yang lain.

Untungnya Nde sudah menginstal aplikasi Grab & Gojek, meskipun belum pernah sama sekali menggunakannya (silahkan baca artikel akhirnya ketemu Gojek di Purwakarta), maklum lah namanya juga wong ndeso πŸ˜†

Awalnya Nde kaget pas membaca tarifnya sebesar Rp.19.000, kok mahal amat ya ? padahal jaraknya dekat, kalau tidak diburu waktu Nde mending jalan kaki aja πŸ˜€ . Usut punya usut ternyata Nde membukanya menu Grabcar pantesan mahal, ndeso banget kan πŸ˜† setelah ganti ke Grabbike tarifnya cuma 9rb rupiah, lalu Nde memesan Grabbike.

Menunggu sekitar 3 menit akhirnya di aplikasi ada notif kalau driver sudah sampai lokasi, Nde clingak-clinguk mencari mana drivernya kok ga ada, ternyata ada diseberang jalan πŸ˜† ketika drivernya sms nanya posisi Nde dimana, Nde bilang sedang menyeberang di jembatan penyeberangan.

naik Grabbike

Setelah sampai drivernya menyapa Mas Ndeso ya ? Nde jawab iya karena Nde memang menggunakan nama Arul_ndesoedisi πŸ˜† Si bapak drivernya ngomong tadi sempat khawatir karena nyari-nyari ga ketemu, takutnya Nde buru-buru. Menurut si bapak driver Grab banyak konsumen yang buru-buru dan ga mau menunggu beberapa saat terus ngasih testimoni yang kurang bagus. Nde lalu menjawab, oh saya ga buru-buru kok pak santai aja πŸ˜€ Lalu Nde pun naik ke motor dan diantar ke AHM.

naik Tayo πŸ˜€

Dari AHM Sunter rombongan menuju ke Bogor menggunakan bus Big Bird berukuran medium. Kepada si Kaka Nde bilang kalau ayah naik Tayo πŸ˜€ Untuk acara selama fun gathering tidak perlu Nde bahas lagi karena sudah pernah Nde bahas sebelumnya.

  • Pulang

Hari Minggu siang acara fun gathering sudah selesai, Nde bersama mang Asep Blogger kondang asal Tasikmalaya pemilik blog Warungasep memisahkan diri dari rombongan setelah selesai makan siang di rumah makan De Leuit Bogor. Nde & Mang Asep diantar oleh Pak Nyoman dari HC3 ke terminal Kampung Rambutan.

Sepanjang perjalanan dari Bogor menuju terminal Kampung Rambutan Nde tertidur, pas bangun rupanya sudah mobil sudah sampai di dekat terminal. Pas banget didepan terminal karena ada bus Budiman jurusan Tasik sedang keluar dari Terminal Kampung Rambutan, maka Mang Asep & Nde langsung turun.

Berbeda dengan Mang Asep yang langsung dapat bus ke Tasik, Nde terpaksa harus menunggu lebih lama. Gara-garanya sepele, dibelakang bus Budiman sebenarnya ada Bus Warga baru jurusan Purwakarta, tetapi karena mang Asep naik maka bus Budiman pun berhenti. Bus Warga Baru tersebut langsung ambil jalur kanan menyalip Budiman dan langsung melaju dan tidak terkejar oleh Nde πŸ˜€ Setelah menunggu beberapa saat akhirnya bus Warga Baru jurusan Subang pun lewat dan Nde segera naik. Tidak banyak yang bisa Nde ceritakan karena Nde tertidur sepanjang perjalanan menuju ke Sadang πŸ˜€

Salam dari desa πŸ˜‰

14 tanggapan untuk “Kembali Menggunakan Angkutan Umum

    1. Eta bus posisina ditukangeun Budiman, ngan urang teu apal bus eta jurusan mana, pas ges nyalip kakara kanyahoan tulisanana Rambutan-Purwakarta, tapi ges jauh πŸ˜‚

      Suka

Tinggalkan Balasan ke Jeff Hard Batalkan balasan