Menjadi Operator SPBU Itu Tidak Mudah

Sebagai pengguna kendaraan bermotor, Nde dan sobat semua pasti paling rajin menemui operator SPBU untuk mengisi BBM 🙂 .

operator SPBU (pic: mataairradio)

Banyak orang yang meremehkan pekerjaan ini, tetapi kalo Nde perhatikan ternyata menjadi operator SPBU itu tidak mudah loh, pengin tau alasannya  selain masalah kesehatan ? Silahkan dipelototi 😀

• Harus mampu menghitung uang dengan cepat

operator spbu menghitung uang (pic:banjarmasin.radiosmartfm.com)

Salah satu tes menjadi operator SPBU adalah mampu menghitung uang dengan cepat, umumnya orang mengisi BBM menggunakan jumlah yang bulat misalnya mengisi Rp. 10.000, Rp. 20.000,-, Rp. 25.000,- dsb, tetapi ada kalanya konsumen yang beli cuma bilang full tank ya… 😀 nah misalnya setelah diisi penuh ternyata habis Rp. 17.325,- , udah gitu uangnya Rp.100.000,- nah berapakah kembaliannya ? .

• Harus mengganti kerugian jika menerima uang palsu atau terjadi kekurangan pada saat setor

ilustrasi uang palsu (pic: posmetro-medan.com)

Nde pernah mengisi BBM sehabis maghrib, kebetulan Nde urutan ketiga. Urutan pertama adalah bapak-bapak menggunakan jaket berwarna gelap, setelah isi bensin sebesar Rp.15.000,-, bapak-bapak tersebut mengeluarkan uang Rp 100.000,- tetapi ketika diperiksa sama operator, agaknya uang tersebut mencurigakan, si operator meminta uang lain, tetapi bapak-bapak tersebut mengatakan tidak ada lagi, akhirnya operator bilang ya udah silahkan ditukar ketempat lain aja, dan bapak-bapak tersebut langsung pergi.

Nah orang yang didepan Nde bertanya kepada operator SPBU ada apa, operator menjawab uangnya mencurigakan, jadi kalopun orangnya ga balik lagi, saya cuma ganti rugi Rp. 15.000,- karena bensin sudah terlanjur diisi, kalo misalkan saya terima dan ternyata uang tadi palsu berarti saya harus ganti rugi uang Rp.115.000,- 😦

Disisi lain sewaktu operator menyetor uang tersebut ke atasan, dan dicocokkan dengan jumlah transaksi jika ternyata ada kekurangan, ya sudah pasti operator tersebut yang harus mengganti kerugiannya 😦

• Rawan Kejahatan

ilustrasi SPBU malam hari (pic: rumah makan AM PM)

Sebagai tempat dimana transaksi keuangan sangat tinggi, maka sudah pasti mengundang tindak kejahatan terutama perampokan, terutama pada malam hari yang sepi 😦

• Harus tetap sabar, konsentrasi, dan teliti

ilustrasi antri BBM (gambar nyomot dari Google)

Kalo terjadi antrian panjang, maka bisa dipastikan operator SPBU akan bekerja ekstra sibuk dalam melayani pelanggan.  Menghitung, sekaligus memeriksa uang tersebut palsu atau tidak dalam singkat dan terus-menerus bukanlah pekerjaan yang mudah 😦 .

Disisi lain masih banyak konsumen yang tidak mematuhi peraturan terutama dilarang menggunakan telepon genggam di area SPBU, kalo aturan dilarang merokok kayaknya jarang dilanggar 😀

• Bisa dituduh berkomplot dengan penadah BBM

Nah kasus seperti ini mungkin memang jarang terjadi, tetapi menurut Nde bisa saja terjadi misalkan ada pembeli yang memodifikasi tangki BBM sehingga berkapasitas lebih, nah ketika pembeli tersebut tertangkap basah oleh polisi di suatu SPBU, sudah pasti operator yang melayani akan ikut diperiksa oleh pihak yang berwajib 😦

• Standar gaji operator SPBU

Meskipun SPBU merupakan tempat transaksi keuangan dalam jumlah besar, tetapi sebenarnya tidak bisa mengambil untung seenaknya sendiri karena harga BBM sudah ditetapkan oleh Pertamina, laba perliter dari penjualan tidaklah terlalu besar, tetapi meskipun sedikit bisa tertutup oleh jumlah transaksi yang banyak.

Nah disini tentu saja menimbulkan perbedaan dalam masalah gaji, ada SPBU yang menggaji cukup tinggi dibanding SPBU lainnya, bahkan memberi perlindungan asuransi kesehatan menggunakan perusahaan asuransi ternama 😎 , tetapi ada juga yang memberikan gaji lebih rendah dibanding SPBU lainnya 😦

Nah dengan kondisi pekerjaan seperti diatas, ditambah juga ancaman penyakit karena setiap hari menghisap uap dari BBM, maka wajar saja kalau banyak operator SPBU yang tidak betah, tetapi apapun itu Nde rasa kita semua harus menghargai profesi mereka 🙂

salam dari desa 😉