Aksi Nyata PMM: Strategi Penerapan Merdeka Belajar Pada Pelajaran Produktif Jurusan TEI

Merdeka Belajar, istilah yang beberapa tahun belakangan ini ramai diperbicangkan di dunia pendidikan sejak kurikulum tersebut dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bp. Nadiem Makarim sebagai respon terhadap pandemi Covid-19. Sebagai seorang guru tentu saja dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan kurikulum tersebut.

ilustrasi kegiatan belajar mengajar

Lalu apa yang dimaksud dengan Merdeka Belajar ? Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dan mahasiswa bisa memilih pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakatnya dan diharapkan bisa ikut berperan dan berkarya bagi kemajuan bangsa.

Untuk mendukung kurikulum Merdeka tersebut, pemerintah juga meluncurkan Platform Merdeka Mengajar atau PMM. PMM adalah platform teknologi yang disediakan untuk guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya yang bisa diakses dari web maupun mobile yang berfungsi untuk menunjang penerapan Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi dan pemahaman dalam penerapan Kurikulum Merdeka.

Program Pelatihan Mandiri Merdeka

Setelah mengikuti Program Pelatihan Mandiri Merdeka pada aplikasi PMM. Ada beberapa hal yang bisa pelajari di Topik 1 tentang Merdeka Belajar, antara lain :

  1. Pengenalan dan Pemahaman diri sebagai pendidik
  2. Melaksanakan proses mendidik dan mengajar
  3. Melakukan pendampingan murid dengan utuh dan menyeluruh
  4. Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti
  5. Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan

Merdeka Belajar ini merupakan sebuah terobosan baru dimana selama puluhan tahun negara ini berdiri, dikatakan bahwa sistem pendidikan disekolah itu mengadopsi warisan sistem kolonial. Secara keseluruhan, merdeka belajar ini sesuai dengan semboyan Ki Hajar Dewantara yang sangat populer yaitu :

  1. Ing Ngarso Sung Tuladha (di depan memberi contoh), guru harus bisa memberikan contoh dan suri tauladan yang baik di depan siswanya, sebagaimana guru yang dipercaya oleh sebagian masyarakat merupakan akronim dari kata digugu (dipercaya) dan ditiru mulai dari perkataan, perbuatan maupun pola pikirnya.
  2. Ing Madya Mangun Karsa (di tengah memberikan inspirasi), guru yang selalu berada di tengah-tengah siswanya harus mampu memberikan inspirasi kepada siswanya.
  3. Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan, guru juga harus mampu mendorong atau memotivasi siswa nya agar lebih maju.

Seorang guru harus berusaha menjalankan ketiga semboyan Ki Hajar Dewantara tersebut. Sebagai seorang yang punya pengalaman bekerja di perusahaan sebelum menjadi guru, Saya tentu saja tidak sekedar mengajar teoritis sesuai tulisan di buku. Saya juga memberikan contoh secara langsung kepada siswa. Dan hal ini terbukti efektif untuk meningkatkan ketertarikan siswa terhadap materi yang diberikan.

Tidak hanya memberi contoh, Saya juga berbagi tips dan pengalaman-pengalaman selama bekerja di perusahaan sebagai sumber inspirasi siswa dalam menyelesaikan tugas, maupun masalah-masalah yang dihadapi, memberikan wawasan baru tentang implementasi keilmuan yang diajarkan.

Dan yang terakhir tentu saja Saya aktif memberikan dorongan dan motivasi agar siswa lebih rajin belajar, agar siswa mempunyai semangat meraih cita-cita termasuk semangat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Rencana Strategi dan Penerapan Merdeka Belajar

Untuk menerapkan merdeka belajar di mata pelajaran produktif SMK jurusan Teknik Elektronika Industri, Saya mempunyai beberapa rencana strategi, antara lain :

  1. Membuat metode pembelajaran yang mengkombinasikan teori dan praktik dari pengalaman langsung di industri dan kehidupan sehari-hari agar siswa merasa bahwa keilmuan Teknik Elektronika Industri itu bukan sesuatu yang sulit dan asing, tetapi sesuatu yang sangat dekat dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.
  2. Meminta peserta didik untuk membuat catatan tentang kegiatan yang berhubungan dengan dunia elektronika di kehidupan sehari-hari dimana setiap tugas tersebut dilaksanakan harus diparaf oleh orang tua sebagai bukti bahwa proses pembelajaran juga melibatkan peran orang tua.
  3. Mengadakan diskusi dengan peserta didik satu persatu untuk lebih memahami minat & bakat siswa serta kondisi siswa sehingga bisa mengantisipasidan menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul juga sebagai bentuk kedekatan antara guru dengan peserta didiknya tentu saja masih dalam batas-batas kewajaran.
  4. Mengadakan refleksi dan meminta umpan balik dari siswa setiap selesai pelajaran berlangsung.
  5. Meminta peserta didik untuk mendokumentasikan kegiatan praktikum di media sosialnya masing-masing.

Kendala yang Mungkin Dihadapi

Sebagai manusia yang tidak sempurna, ketika menerapkan strategi merdeka belajar akan menghadapi kendala-kendala antara lain :

  1. Peserta didik kurang merespon terhadap metode yang gunakan.
  2. Tidak semua peserta didik aktif dalam proses pembelajran
  3. Terkadang kebiasaan-kebiasaan ketika menghadapi karyawan diperusahaan masih terbawa ketika berhadapan dengan peserta didik.
  4. Kurangnya pengalaman mengajar dan penggunaan media pembelajaran terkadang membuat saya sedikit kesulitan dalam menyelaraskan materi yang ada sehingga perlu untuk belajar lebih banyak lagi.
  5. Tidak semua siswa mau berbicara terbuka mengenai masalahnya dengan guru.
  6. Tidak semua siswa mampu menggunakan media sosialnya dengan maksimal.

Demikian lah beberapa strategi yang saya ambil untuk menerapkan Merdeka Mengajar pada pelajaran Produktif jurusan Teknik Elektronika Industri SMK Texmaco Subang.

#salamdaridesa

Satu tanggapan untuk “Aksi Nyata PMM: Strategi Penerapan Merdeka Belajar Pada Pelajaran Produktif Jurusan TEI

Silahkan Dikomentari