Ndesoedisi.com-mempunyai tubuh yang imut seperti Nde π , terkadang menjadi persoalan tersendiri ketika ingin menggunakan motor-motor berlabel sport atau motor batangan karena selain bobotnya yang berat, tinggi jok juga menjadi momok tersendiri. Pada acara launching GSX 150 di Cilandak Town Square Sabtu kemarin, Nde menyempatkan diri melakukan testride di area parkir Citos. Karena area tesride juga terbatas dan sudah banyak blogger lain yang membahas performas GSX-R 150, maka Nde memfokuskan pada pembahasan soal ergonominya saja. Seperti apa impresi ergonomi rider bertinggi badan 155cm / 40 kg diatas GSX-R 150 ? Silahkan disimak π

Bisa dibilang inilah pertama kali Nde melihat sosok GSX-R 150 secara langsung, selama ini hanya melihat foto-fotonya di internet. Pertama kali melihat langsung membatin, wah ternyata benar bahwa GSX-R 150 itu tidak fotogenik, dilihat secara langsung jauh lebih mantap dibandingkan dengan fotonya. Dan bagi Nde pribadi, yang lebih mantap lagi tentu saja dimensinya yang kecil sehingga mengingatkan Nde pada old CBR 150 R CBU yang juga ramping.

Menaiki Suzuki GSX-R 150, semua bayangan yang selama ini terlintas bahwa motor sport berfairing itu berat & tinggi langsung hilang π . Ya dengan tinggi jok 78,5 cm, Nde yang bertinggi badan 155cm memang masih jinjit karena jinjit itu ciri khas blog ini π , tetapi karena bobot kosong GSX-R 150 hanya 126 kg sehingga terasa ringan apabila dibandingkan dengan motor-motor berfairing lain yang pernah Nde coba misalnya CBR 150 R K45A, CBR K45G atau Ninfi misalnya.

Sebagai motor sport 150cc tulen selain menggunakan mesin DOHC, GSX-R 150 ini juga mengaplikasikan setang underyoke sehingga bisa dipastikan bahwa ergonominya menunduk & bikin capek. Tapi bagi Nde kalau berkendara sendiri terhitung masih pas, karena badan Nde yang pendek sehingga tidak perlu terlalu membungkuk, tapi lain ceritanya kalau membawa pembonceng π

Pencet tombol starter (udah ga perlu putar kunci kontak ya kan keyless π ) terdengar suara mesin GSX-R yang cukup merdu dan membius, putar-putar handle gas terdengar mesin DOHC 150cc ini meraung dan bar tachometer digital di speedometer pun bergerak naik dengan cepat… cakep π

Tarik tuas kopling terasa empuk, masukkan gigi satu, tarik gas perlahan motor pun melaju dengan entengnya, Nde pun tidak banyak memutari arena tersebut hanya 3x, itu pun hanya menggunakan gigi 1, tidak lebih. Itupun tidak bisa dirasakan maksimal karena area tesride yang sempit. Hanya terasa bahwa ketika gas ditarik, akselerasi di putaran bawah tidak terlalu mengintimidasi, maklum lah DOHC Overbore, meskipun putaran bawahnya jugaΒ tidak bisa diremehkan π

Soal pengereman Nde rasa cukup pakem, karena Nde melihat bahwa peserta lain yang melakukan tesride diatas paving blok basah sehabis hujan pada main gas-rem sampai kendaraan ngepot (salah satunya adalah admin Komatkamitblog) membuktikan bahwa pengereman dan ban standar GSX-R 150 cukup baik.

Kesimpulannya, bagi rider yang berbadan imut seperti Nde, tetapi membutuhkan motor sport untuk harian, Suzuki GSX-R 150 ini bisa menjadi pilihan utama, selain karena bobotnya ringan, bodinya ramping, jok tidak terlalu tinggi, harga lebih murah dibanding kompetitornya, dan performanya mantap, yang paling penting adalah rider tidak kebanting oleh ukuran motor π
Salam dari desa π
Numpang mejeng
SukaSuka
Ga kelihatan π
SukaSuka
ππππππ
SukaSuka
π«π«π«
SukaSuka
Sip banget bila bisa dipakai pelan. Suzuki bagus juga motor dibuat enak dipakai semua profil badan. Tapi sayang kursi belakang nggak dihiraukan.
https://kupasmotor.wordpress.com/2017/02/23/alasan-mengapa-busi-kaki-banyak-bisa-membantu-mengurangi-ndut-ndut-motor-manual/
SukaSuka
Kalau GSX-R memang motor egois, kalau yang tipe S kemarin udah disampaikan ke desainernya π
SukaSuka
Wis mirip dani pedrosa nde.π
SukaSuka
masih tinggian Perdosa π
SukaSuka
motor sport 150 itu emang cocok nya buat rider abg yang posturnya 165cm kebawah kaya mang Nde, saya (160 cm) dan Wak haji Taufik. Dimensi motor dan ridernya terlihat seimbang, enak diliatnya. Tapi kalau rider jangkung berbodi semok kayak Alki, mang Eno dan Om leo mereka itu cocoknya naik motor 250 cc. Kalau mereka naik gsx 150 motornya jadi terlihat cungkring. Jadi buat produsen motor tolong untuk desain motor 150 cc disesuaikan dengan calon user berbodi mungil kaya kami agar tak perlu jinjit. Kami lah calon pembeli potensial !
SukaSuka
Lilike bisa ngetril ?? π
SukaSuka
Klo tinggi 160an msih jinjit gak om soalnya mau order mtornyaππ
SukaSuka
kalo tinggi 160 masih agak jinjit sedikit, tetapi tergantung kakinya, kalo kakinya panjang ya ga jinjit
SukaSuka
Kalo tinggi Β±161, terus gsxnya di ganti lowring kira2 turun 3cm,, itu kira2 masih jinjit ga ya nde..?
SukaSuka
Kayaknya engga, jok GSX kalo ga salah kan 78,5cm kalo turun 3cm kan jadi 75,5 setara sama jok metik
SukaSuka
Mas pengen liat naik KLX atau D-Tracker 150 hehe
SukaSuka
Kalo KLX standar ban 19-16 mah sering kan ada di kantor π
SukaSuka
Wihh, 19 inchi belakang ya? Jinjit nda mas? π
SukaSuka
Eh 16 maksudnya wkwk
SukaSuka
kalo jinjit pasti, orang naik metik kaya Vario aja jinjit π
SukaSuka
JInjitnya banget gak? Saya pengen coba KLX gitu wkwkwk
SukaSuka
ya jinjit banget, ujung jari kaki aja yang nempel ke tanah π
SukaSuka
nde kalau tinggi saya 167 jinjit gak ya?
SukaSuka
167 engga jinjit lah wkwkwk
SukaSuka
Nde buat pemula dari metic cocok gak pake motor ini ? sekalian buat ngelancarin pake kopling
SukaSuka
Kalo menurut saya cocok-cocok aja
SukaSuka
Kalau tinggi 155 itu cocok gak misalnya naik gsxr150
SukaSuka