Ngeblog Itu Seperti Memasak

Ndesoedisi.com-iseng-iseng membuka folder foto, Nde ketemu foto-foto setahun yang lalu atau tepatnya pada bulan Ramadhan tahun 2015, Nde diundang untuk menghadiri acara Fun Camp Ramadhan bersama Blogger oleh AHM yang diselenggarakan di Highland Park Resort Bogor. Dalam acara tersebut ada satu kegiatan yang tampaknya bisa diambil untuk dijadikan pelajaran yaitu acara Cooking Class.

Cooking class Fun Camp Ramadhan AHM bersama blogger 2015
Cooking class Fun Camp Ramadhan AHM bersama blogger 2015

Kali ini dengan menggunakan ilmu Otak-Atik Gathuk ala Mbah Mbuh Sapa, Nde mencoba memahami apa tujuan diadakannya acara memasak tersebut ? Setelah dipikir-pikir, ternyata ngeblog itu mempunyai kemiripan dengan memasak, penasaran seperti apa kemiripannya ? Mari kita simak bersama-sama 🙂

Gorengan adalah salah satu makanan favorit. Gorengan itu sendiri bisa dibuat sendiri atau dibeli di tukang penjual gorengan mudah dijumpai dan harganya terbilang murah. Menjadi makanan favorit, termasuk gampang dibuat, gampang dicari dan harganya murah membuat orang sedikit menyepelekan gorengan. Dari sekian banyak orang yang suka makan gorengan, Nde yakin tidak semua orang yang tahu apa bahan pembuatnya, bagaimana resepnya, dan bagaimana cara membuatnya, dan tidak banyak pula yang tertarik untuk mempelajari cara membuat gorengan.  Umumnya orang hanya tinggal makan, dan setelah itu komentar ini enak, itu kurang enak, atau tidak enak dsb.

Analogi tersebut berlaku juga buat ngeblog, rata-rata pembaca itu hanya tahu (dan hanya mau tahu) isi artikel blog saja, kalau suka komentar bagus, kalo tidak suka tinggal komentar jelek, kalau bagus besok datang lagi, kalo jelek ya ditinggalkan. Sangat sederhana bagi pembaca blog.

Meskipun terlihat gampang, tetapi sebenarnya bagi blogger membuat suatu artikel tidaklah sesederhana itu, mau blogger apapun, mau blogger level atas atau pun level ecek-ecek, blogger senior ataupun junior semuanya sama-sama membutuhkan usaha sebelum untuk membuat sebuah artikel mulai dari mencari ide, mencari, memilih gambar & memberi watermark (foto milik sendiri) yang terkadang jumlahnya mencapai puluhan foto, mengedit video, setelah itu berpikir merangkai kata. Selesai mengetik harus dibaca lagi berulang-ulang agar kata-kata nya pas, disisi lain blogger harus memilih waktu yang tepat ketika memposting artikel agar artikel tidak basi karena didahului oleh blogger lain.

Selesai memasak dan makanan sudah jadi, ketika dihidangkan pun ternyata belum tentu semua orang suka dengan rasanya karena selera masing-masing orang itu berbeda, ada yang suka asin, ada yang suka manis, ada yang suka pedas, dsb.

Pembaca juga sama, belum tentu semua setuju dengan opini blogger, pasti banyak juga yang kontra karena daya tangkap dan tingkat fanatisme dari pembaca juga berbeda-beda.

Saat ini bumbu-bumbu memasak yang instan sudah cukup banyak beredar dan masyarakat pun banyak yang menggunakannya karena lebih praktis. Hal yang sama juga terjadi didunia blogging, demi mengejar kepraktisan dan ketenaran secara instan banyak blogger baru yang mengambil jalan pintas baik dengan cara meniru dan membajak artikel karya orang lain.

Akhir kata, ini hanyalah artikel Otak-Atik Gathuk versi Nde, jadi ga usah terlalu dianggap serius ya. Bagaimana menurut sobat semua ?

salam dari desa 😉

29 tanggapan untuk “Ngeblog Itu Seperti Memasak

  1. Untung saya mah tidak memihak satu sisi (enya kitu nya…???) 😉.

    Ka Blog ternakan Honda sok hadir, ka Blog pro Yamaha ge datang. (Ngukut Domba weh ah keur Rayagung). 😊.

    Note: Intinya seperti ini, selain dari review yang ada di setiap blog untuk komparasi motor saya lebih percaya:

    1. Tangan Saya Sendiri.
    2. Felling Saya Sendiri.
    3. Akal Saya Sendiri.
    4. Wajib Mencoba Sendiri.

    #Itu namanya konsumen biasa, yang sieun kabobodo ku……….,ngoahoahoa 😂

    Suka

      1. Kan judulna perang Brathayuda jilid 2, antara HONDA & YAMAHA.

        Tos weh dua eta anu di bahasna, walaupun di satu sisi saya seorang Yamaha & Suzuki rider yang berperan sebagai Konsumen Biasa. 😂

        Suka

  2. Tulisan ini bagus banget kang.. saya pun merasakan seperti itu,, saya salah satu yang merasakan “menulis tidak sesederhana itu”, dan selalu berusaha nulis seoriginal mungkin..

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan ke ndesoedisi Batalkan balasan