Vario 125 Mogok Karena Diisi Pertamax Berwarna Hijau

Ndesoedisi.com-hari minggu 8 November 2015 Nde mengantar Bunda Aira ke daerah Purwadadi Subang yang berjarak sekitar 25 km dari rumah Nde untuk melakukan survei sekolah yang nantinya akan di jadikan tempat UKG. Nde sekeluarga naik si Pinky Vario 125 lawas. Sesampainya di daerah Purwadadi, karena BBM sudah menipis akhirnya Nde memutuskan untuk mengisi BBM di salah satu SPBU di jalur tersebut.

ilustrasi spbu (pic:google)
ilustrasi spbu (pic:google)

Sebelum masuk ke SPBU, Nde sempat merasa ragu-ragu sehingga berhenti dulu untuk mencari tulisan Pertamax, dan akhirnya menemukan sebuah dispenser bertuliskan Pertamax.

Untuk memastikan, sebelum membeli Nde bertanya dulu apakah tersedia Pertamax dilanjutkan dengan melihat tulisan Pertamax pada dispenser, nozel warna biru, dan display harga juga menunjukkan harga Pertamax yaitu Rp. 8850,-. Harap maklum karena SPBU tersebut tidak terletak di jalur utama. Selain itu, pembeli Pertamax di daerah-daerah itu tidak sebanyak dikota, banyak SPBU didaerah yang ada tulisan Pertamax tetapi setelah ditanyakan ternyata kosong (entah salah siapa kalo stok BBM sampai kosong). Selesai mengisi, Nde bertanya lokasi sekolah yang dicari untuk memastikan lagi agar lebih jelas. Setelah urusan selesai Nde pulang & tidak menemukan kendala apa-apa dijalan.

Keesokan harinya, ketika bunda Aira mau berangkat ke sekolah ternyata si Pinky Vario 125 mogok & susah distarter. Dicoba berkali-kali baik menggunakan elektrik maupun kick starter tetap susah dihidupkan. Awalnya Nde berpikir busi bermasalah, tetapi setelah dicoba lagi atau lebih tepatnya dipaksa dengan cara menekan tombol starter selama beberapa detik ( meskipun cara tersebut tidak dianjurkan karena bisa merusak accu :lol:) , mesin sempat hidup meskipun hanya selama sebentar.

Tidak putus asa, Nde kembali berusaha menyalakan mesin si Pinky dengan cara yang sama, dan akhirnya berhasil menyalakan mesin Vario 125  meskipun mbrebet. Tapi kok tercium bau seperti premium yang menyengat dari knalpot 🙄 . Wah Nde curiga ada yang tidak beres dengan bahan bakarnya neh 😦

Dan…setelah Nde mengecek isi tangki bbm ternyata warnanya hijau bukan kebiruan seperti Pertamax pada umumnya. Tanpa pikir panjang Nde segera menguras isi tangki bbm si pinky. Hasilnya bisa dilihat pada gambar berikut :
image

Sebagian bbm tersebut Nde pindahkan ke botol bekas air mineral (sengaja ga nyebut merk nanti disangka iklan 😆 ) agar lebih jelas warnanya.
image

Nde tentu saja merasa aneh, kok Pertamax warnanya hijau seperti Pertamina DEX yang notabene nya adalah BBM untuk kendaraan diesel 🙄 . Selesai dikuras, si Pinky sementara diisi bbm dari Si Nyoi Revo 110 yang berisi campuran Pertalite dengan Premium dan mesin dinyalakan untuk menghabiskan sisa-sisa bahan bakar yang ada. Awalnya masih susah dihidupkan, tetapi setelah beberapa kali dicoba, Alhamdulillah si Pinky Vario kembali normal.

Dari hasil diskusi dengan beberapa pihak termasuk rekan blogger D’Gujubar dan dengan Bp. Asep Supervisor SPBU Kota Bukit Indah, menghasilkan beberapa kemungkinan antara lain :

  • Mungkin dispenser tersebut berisi Pertamina DEX, tetapi pihak pengelola SPBU lupa melakukan setting ulang pada dispenser sehingga masih tertera harga Pertamax atau Petugas SPBU lupa bahwa dispenser tersebut sudah diganti dengan Pertamina DEX (wajarlah namanya juga manusia lagipula menjadi operator SPBU itu tidaklah mudah). Tetapi hal ini tampaknya kurang tepat mengingat harga DEX jauh lebih mahal dibandingkan Pertamax, sehingga SPBU akan menderita kerugian jika menjual harga DEX seharga Pertamax, selain itu BBM hijau tersebut lebih berbau Premium bukan Solar/DEX.
  • BBM tersebut merupakan BBM oplosan antara Pertamax (berwarna kebiruan) dengan Premium (berwarna kuning) yang secara teori warna biru dicampur dengan kuning menjadi hijau, akan tetapi jika Premium dicampur dengan Pertamax maka kecil kemungkinan membuat mesin mogok.
  • Tangki pendam Pertamax di SPBU tersebut  jarang dikuras dan kebetulan ketika Nde membeli BBM, stok Pertamax di SPBU tersebut sudah tinggal sedikit akibatnya Pertamax bercampur dengan endapan di dasar tangki pendam sehingga warnanya berubah. Inilah kemungkinan yang paling masuk akal diantara yang lain.

Terus bagaimana ? apakah Nde komplain mengenai hal tersebut ? Tidak… meskipun dirugikan, Nde tidak melakukan komplain karena selain jarak ke SPBU tersebut jauh, Nde juga tidak mempunyai struk sebagai bukti pembelian BBM di SPBU tersebut.

Mungkin ada sobat Nde yang memberi saran :

Sebaiknya mengisi di SPBU berkode 31, jangan yang berkode 34 ..

Maaf untuk yang satu ini, tampaknya susah diaplikasikan kalau tinggal di desa. Jangankan menemukan SPBU berkode 31, mencari SPBU terdekat saja harus riding beberapa km dulu, yang banyak justru penjual bensin eceran yang Insya Allah pas 😆

Akhir kata bagaimana menurut sobat semua ? Ada yang pernah mengalami kejadian seperti ini ?

salam dari desa 😉

Artikel tentang Vario 125 lainnya :

44 tanggapan untuk “Vario 125 Mogok Karena Diisi Pertamax Berwarna Hijau

  1. BBM Mesin Diesel:
    Warna Dispenser untuk Pertamina DEX’53 (Diesel Environment Extra): Hijau Tua.
    Warna BBM Pertamina DEX: Bening Ke Kuning2an (Seperti Teh Hijau).
    Warna Dispenser untuk DEXLite’51: Hijau Muda.
    Warna BBM DEXLite’51: Coklat Muda (Seperti Solar’48)
    Warna Dispenser Solar’48: Abu2.
    Warna BBM Solar’48: Coklat Muda
    BBM Mesin Bensin:
    Warna Dispenser dan Bensin Pertamax Racing RON 100: Tidak tahu.
    Warna Dispenser dan Bensin Pertamax Turbo RON 98: Merah.
    Warna Dispenser dan Bensin Pertamax RON 92: Biru.
    Warna Dispenser untuk Bensin Pertalite RON 90: Hijau.
    Warna Dispenser untuk Bensin Pertalite RON 90: Putih.
    Warna Dispenser dan Bensin Premium RON 88: Kuning.

    Suka

Tinggalkan Balasan ke supra 2002 ku awet rajet Batalkan balasan