Otak-Atik Gathuk (53) Fenomena Blogger Jemuran, Dolariyah & Blogger Ternakan Pabrikan (1)

Artikel “Otak-Atik Gathuk” adalah artikel yang berisi analisa suatu permasalahan dengan menggunakan prinsip mencocokkan segala sesuatu agar terlihat saling berhubungan. Artikel OAG ini merupakan salah satu bentuk humor otomotif. Sebagai sumber rujukan digunakanlah wangsit yang didapat oleh Mbah Mbuh Sapa. Oleh sebab itu, apabila ada nama, tempat, waktu atau kejadian yang sama ketidaksengajaan yang dibuat secara sengaja yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya😎

Belakangan ini jagad perbloggeran roda dua nasional kembali memanas, salah satu yang sedang ramai dibicarakan adalah blogger jemuriyah, dolariyah, dan blogger ternakan. Nah mumpung Mbah Mbuh Sapa mau ditemui untuk dimintai wangsit, Nde tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan Nde pun meminta wangsit tentang fenomena yang terjadi. Ternyata Mbah Mbuh Sapa pun mengikuti perkembangan yang ada, bahkan memberikan penjelasan panjang lebar mengenai hal tersebut. Penasaran dengan wangsit dari Mbah Mbuh Sapa ? Silahkan dipelototi 😆

Blogger Charming spesialis Meries
Blogger Charming spesialis Meries

Nde : Mbah, sekarang kan sedang ramai dibahas tentang fenomena blogger dolariyah, blogger jemuran dan blogger ternak dan blogger amplopan, kira-kira bagaimana menurut Mbah menyikapi hal tersebut ?

Mbah Mbuh Sapa (MMS) : oh, masalah itu ? itu masalah biasa..namanya hidup ya seperti ini.

Nde : biasa gimana Mbah ? bisa dijelaskan ?

MMS : ok, Mbah jelaskan satu persatu ya, memangnya blogger dolariyah & blogger jemuran itu apa ?

Nde : Blogger dolariyah itu konon katanya masih satu saudara dengan blogger jemuran, mereka itu menjemur link artikel dimana-mana, sampai ke segala macam grup di media sosial, sehingga katanya sampai ada beberapa orang yang merasa terganggu dengan aktivitas jemuran itu karena memenuhi notif di media sosial. Katanya juga blogger dolariyah bin jemuran ini tidak memperdulikan isi artikelnya, pokoknya yang penting bikin artikel sebanyak-banyaknya, jemur link sebanyak-banyaknya agar banyak orang yang ngeklik artikel tersebut dan katanya bakal mendapat banyak dolar.

MMS : nah ini… inilah salah satu sumber masalah di Indonesia, termasuk kamu juga ternyata bermasalah.

Nde : loh kok saya bermasalah ? Kenapa Mbah ?

MMS : lah itu kamu nyerocos panjang lebar tapi kalo Mbah perhatikan kamu itu menggunakan katanya sebanyak 4x. Itu jelas bermasalah.

Nde : loh kok bisa Mbah ?

MMS : Orang Indonesia itu paling seneng menggunakan kata “katanya” dan “kayaknya” nah itu artinya masih menduga-duga, belum pasti. Yang namanya belum pasti itu meragukan, jadi sebaiknya ditinggalkan, sebaiknya jangan mengatakan sesuatu kalau memang belum tau persis permasalahannya. Coba Mbah tanya,

daging Sapi dengan daging tikus lebih enak mana ?

Nde : ya lebih enak daging sapi lah

MMS : yakin ?

Nde : yakin

MMS : buktinya apa kalau daging sapi itu lebih enak ?

Nde : lah tikus itu jorok Mbah, makannya juga ga jelas, sumber penyakit juga.

MMS : Nah ini.. ini yang disebut salah kaprah. Kebanyakan orang Indonesia itu seperti kamu, Kamu sudah pernah makan daging tikus ?

Nde : ih amit-amit Mbah, jangan sampai Mbah

MMS : lah makan daging tikus aja belum pernah kok berani ngomong daging sapi lebih enak daripada daging tikus. Paling-paling kamu itu ngarang. Kalau memang daging tikus itu ga enak, mengapa ada kasus bakso tikus sudah berjualan bertahun-tahun baru ketahuan ? Logikanya, kalau ga enak orang pasti langsung protes, lah itu bisa jualan lama artinya daging tikus itu kalau dimasak juga enak.

Nde : berarti Mbah Mbuh Sapa doyan daging tikus ya ?

MMS : sembarangan kamu, Mbah cerita seperti ini adalah untuk meluruskan pola pikirmu yang salah, pola pikir daging sapi lebih enak dari daging tikus itu salah, kalo pola pikirnya kaya kamu berarti daging tikus itu tidak dimakan karena dagingnya tidak enak.

Nah sekarang kembali ke masalah blogger jemuran yang menjemur kemana-mana itu ibarat sales yang menawarkan dagangan kerumah-rumah, memang tidak semua orang suka, ada yang merasa terganggu tapi ada juga yang tidak mempermasalahkan hal tersebut, nah sekarang Mbah tanya kalau misalkan kamu itu kebetulan ga suka sama sales yang nawarin dagangan kerumah kamu, apa yang kamu lakukan ?

Nde : ya saya tolak Mbah

MMS : kalau masih ada yang datang, gimana ?

Nde : ya saya omongin biar ga datang lagi.

MMS : kalau masih ngeyel datang lagi ?

Nde : ya saya marahin mbah, diomongin kok ngeyel, berarti ngajak ribut itu namanya.

MMS : nah kamu itu juga salah

Nde : lho kok salah Mbah ? Kan saya berhak marah karena privasi saya terganggu

MMS : yang namanya emosi, yang namanya marah-marah itu sebetulnya tidak menyelesaikan masalah, meskipun sebetulnya terlihat masalah seperti selesai, tetapi dibalik itu belum tentu selesai. Nah kalau kamu cuma marah-marah thok sama sales itu ya ga akan menjamin dia besok ga datang lagi, dan belum tentu juga teman-temannya itu besok ga ikut datang kerumah kamu juga. Yang perlu diperhatikan itu adalah akar permasalahannya, mengapa mereka sampai mendatangi rumah kamu itu berarti bahwa tujuan mereka  itu ada yang belum tercapai. Sementara dalam bisnis itu ada istilah manfaatkan sesuatu semaksimal mungkin, berjemur itu juga termasuk salah satu metode memaksimalkan sesuatu.

Nde : maksudnya gimana Mbah ?

MMS : jadi sebetulnya yang dibutuhkan itu adalah solusi. Kamu tidak perlu marah-marah sama sales tersebut, akan lebih bagus kalau memberi tahu cara yang lebih baik daripada menjual barang dari rumah-kerumah. Blogger juga sama, mengapa sampai berjemur berarti mereka mempunyai suatu tujuan yang belum tercapai, nah asal tujuan bisa tercapai dengan cara selain berjemur, Mbah yakin mereka akan berhenti berjemur. Yang jadi masalah adalah kebanyakan orang Indonesia itu ngakunya ngajak ngomong baik-baik padahal isinya menghakimi hai kamu itu salah, kamu itu ga bener, tapi ga ngasih solusi benernya gimana, kan lucu berani menyalahkan tapi ga bisa ngasih tau yang benernya gimana. Makanya kalau cuma dimarahin, ya mereka tetap njemur orang mereka ga dikasih solusi kok. Dimana-mana yang namanya mengoreksi itu memberi tahu bahwa itu salah, kemudian memberitahu cara yang sebenarnya bagaimana.

Coba aja bloger-blogger yang menjemur itu kamu kasih tau trik cepat menaikkan hits tapi yang syaratnya segampang & seampuh menjemur link artikel, tanpa harus macem-macem, Mbah yakin semua blogger jemuran akan pensiun menjemur link. Jadi ngomel-ngomel thok itu ga ngasih solusi. kalau solusi itu ampuh orang lain juga bakal berterima kasih karena sudah merasakan manfaatnya

Nde : tapi itu kan urusan masing-masing blogger Mbah

MMS : loh kalo kamu merasa sebagai blogger, ya berarti masih satu kesatuan, ketika ada teman yang berbuat dianggap kurang baik oleh sebagian lainnya ya dikasih tahu bahwa itu salah sekaligus solusinya biar tidak mengulangi lagi, tapi kalo kamu bilang itu urusan masing-masing ya sudah kamu juga tidak perlu ikut ngurusin urusan orang, cuekin orang mau apa juga, tinggal kamu urus diri sendiri supaya tidak ada sales yang kerumah ya bikin pagar rumah yang tinggi, kasih anjing penjaga biar ga ada sales yang berani mendekat, kan lebih efektif daripada harus marahin setiap sales yang datang kerumah kamu. Tapi ya balik lagi masing-masing blogger itu punya tujuan masing-masing, kamu tidak boleh memaksakan idealisme kamu ke orang lain, karena kondisi orang lain berbeda dengan kamu. Mungkin kamu punya kerjaan tetap jadi bisa ngomong kalau ngeblog itu sampingan, tapi kalau ngeblog jadi pekerjaan yang penghasilannya lebih besar daripada kerjaan utamanya artinya ngeblog sudah jadi pekerjaan utama, kamu juga tidak boleh protes karena sudah beda tujuan, ibaratnya orang dari Jakarta mau ke Bandung kan terserah mau naik apa saja, mau bis, mau kereta, mau pesawat, atau naik motor ya itu sudah jadi pilihan masing-masing.

Nde : Tapi Mbah trik SEO itu kan sulit & mahal, tidak semua orang menguasai masa harus saya bagi-bagi keorang lain ? Itu sie bloggernya aja yang males buat belajar trik SEO

MMS : kalo kamu berpikir seperti itu artinya kamu juga ikut bertanggung jawab terhadap masalah jemur-menjemur, seandainya orang lain menguasai trik SEO maka tidak perlu menjemur.

Inget sesama blogger itu masih saudara, kalau sampai ada blogger yang berjemur & dianggap mengganggu karena tidak tahu trik SEO, maka blogger yang tahu trik SEO & tidak berjemur juga ikut bertanggung jawab karena telah membiarkan saudaranya terjerumus di jurang perjemuran

Nde : wah kalau nanti jadi saingan gimana Mbah ?

MMS : kamu punya agama ga ? percaya sama Tuhan ga ? percaya kalau Rizqi sudah diatur & ga bakalan ketukar ga ? ngapain takut bersaing ? kalau kamu takut bersaing itu artinya kamu pecundang kalah sebelum bertanding. Kalau sudah kalah sebelum bertanding kalau kalah beneran suka mencari-cari kambing hitam tapi ga pernah introspeksi diri.

Nde : tapi kalau sudah tahu trik SEO dan masih berjemur gimana Mbah ? buktinya ada blogger hitsnya besar tapi masih menjemur juga ?

MMS : Loh, Mbah itu kan tadi bilang, coba dilihat dulu masalahnya apa, blogger dengan hits besar itu belum tentu tahu masalah SEO, bisa jadi karena bloggernya sudah punya nama besar sehingga punya pembaca tetap, atau memang menjadi besar karena jemuran, nah sebenarnya kamu kan cuma menduga-duga, lebih baik coba tanya bloggernya dulu, bisa mendapatkan hits besar itu akibat apa ? nama besar ? akibat rajin berjemur ? atau karena menguasai trik SEO ? karena biasanya blogger yang sudah menguasai trik SEO tidak akan berjemur kalaupun berjemur juga hanya ala kadarnya saja. Bisa jadi sebenarnya Blogger tersebut sudah menjalankan ilmu SEO tapi karena tidak tahu ya jadinya masih berjemur. Seperti yang Mbah bilang tadi, ada banyak alasan yang tidak kita ketahui mengapa mereka menjemur link, dan bagaimana pun juga kamu ga boleh menghakimi mereka sebelum tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Nde : Kan dasar ngeblog itu yang paling penting isinya Mbah, kalau isinya bagus sudah pasti banyak yang nyari.

MMS : iya betul namanya ngeblog memang yang paling penting isinya, tapi kan balik lagi tidak semua orang bisa menulis dengan baik karena bagaimana pun menulis itu tergantung dengan bakat dan minat. Kalau masih berpatokan seperti itu, mengapa masih banyak blogger yang artikel blognya bagus tetapi kok jumlah pengunjungnya malah sedikit ? selain itu kalau kamu ngomong seperti itu berarti kamu itu sombong karena merendahkan kemampuan orang lain dan secara tidak langsung kamu malah menghina blogger tersebut, karena kesannya menyatakan bahwa blogger yang isinya kurang bagus itu tidak berhak ngeblog.

Nde : terus blogger jemuran itu tidak tau etika Mbah, ngejemur di grup apa saja padahal jelas-jelas grupnya berbeda tapi masih saja dititipi jemuran link disana.

MMS : jadi gini loh, namanya orang promosi kan boleh dimana saja

Nde : tapi kan engga harus membabi buta dan harus pakai etika Mbah

MMS : etika itu gimana sie maksudnya ? gini loh, kalau kita bicara etika, namanya grup kan ada pengelolanya atau adminnya, silahkan tanyakan dulu apakah yang berjemur itu sudah ijin ke admin atau belum ? kalau sudah ijin dan admin memberi ijin ya sah-sah aja, justru kalau kamu langsung marah-marah itu kamu yang tidak tahu etika, pengelolanya yang berwenang memberi izin kok. Kalau sudah ga nyaman di suatu grup, mending Mbah sarankan keluar terus bikin grup sendiri, kalau kamu yang jadi admin kan bebas, mau bikin peraturan seperti apa, mau selektif seperti apa, nah sebagai admin kan punya hak mengatur siapa saja yang boleh gabung tinggal tarik aja orang-orang yang kamu anggap berkompeten untuk menjawab diskusi terus bikin bahasan diskusi disana. Sebenarnya semua itu bisa dibicarakan baik-baik, ingat ya dibicarakan baik-baik bukan dihakimi.

Nde : kenapa harus saya yang mesti mengalah Mbah ? kenapa bukan mereka saja ?

MMS : pepatah itu mengatakan mengalah untuk menang, mengalah bukan berarti kalah. Kamu juga harus inget didalam grup itu juga pasti ada orang lain yang setuju & tidak mempermasalahkan jemuran. Tapi ya balik lagi, semua dikembalikan ke admin selaku pengelola grup. Kalo kamu sudah ga sejalan dengan admin ya tentu saja kamu yang harus keluar.

Anggota grup itu ibarat anak kos, admin itu yang punya kosan, kalo sudah ga betah kos ditempat itu ya segera pindah, bukanya malah bikin keributan.

Nde : ah Mbah Mbuh Sapa kok ngebelain blogger jemuran terus sie ? setiap saya nanya selalu dijawab gini, selalu dijawab gitu.

MMS : Nah ini adalah sebuah pelajaran buat kamu, bahwa didalam hidup itu ada banyak sekali sudut pandang, dan sudut pandang kita sering kali bertentangan dengan sudut pandang orang lain. makanya Mbah kan sudah bilang tanya dulu, pastikan dulu kebenarannya, jangan langsung menghakimi. Ah ngobrol sama kamu itu harus dijelasin bolak-balik tetep aja ga paham. sudah lah nanti disambung lain kali saja.

Nde : Mbah..kan blogger dolariyah sama blogger ternakan belum dibahas ?

MMS : udah gampang, itu nanti tinggal disambung lain kali aja

Nde : ah dasar Mbah Mbuh Sapa..

Akhir kata, kalau dibaca sepintas, omongan Mbah Mbuh Sapa itu memang seolah-olah ada benarnya, tetapi untungnya Nde inget kalau Otak-Atik Gathuk itu :

Tidak percaya syukur, kalo percaya malah takut menjadi musyrik, jadi sobat semua bisa mengambil kesimpulan sendiri kan :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen:

Artikel Otak-Atik Gatuk yang lain bisa dilihat disini

salam dari desa 😉

89 tanggapan untuk “Otak-Atik Gathuk (53) Fenomena Blogger Jemuran, Dolariyah & Blogger Ternakan Pabrikan (1)

  1. saya emng ga tau enakan rasa daging sapi atau tikus

    tapi yang saya tau
    sapi = halal
    tikus = haram
    dan yang jual daging tikus udah PASTI BERDOSA, lha wong jelas2 jualan barang yang DIHARAMKAN!!..

    semoga yang punya warung ngerti…

    Suka

      1. Sama saja toh?
        Blogger dolariah yang mengaburkan info demi uang, ibarat penjual daging tikus, yg menipu pembeli dengan mengatakan daging tikus itu daging sapi..
        Penulis memang mengatakan cuma enak dan ga enak, tp saya rasa konteks dr tulisan lebih tepat ke halal dan haram 😀

        Suka

      2. kalo masalah halal haramnya daging tikus itu aturannya jelas, tapi kalo masalah jelek/buruknya suatu produk itu relatif..artinya si A bilang baik belum tentu baik menurut B..karena masing-masing punya pandangan & kebutuhan berbeda..tu smua masih relatif. Tapi supaya lebih mudah blogger membuat sebuah standar halal haram sendiri sebagai acuan. Nah disinilah pembaca harus pintar membaca bahwa sudut pandang yang digunakan oleh blogger itu seperti apa 🙂 kualitas plastik bisa jadi jelek kalau dibandingkan dg kompetitor tapi bisa jadi lebih baik dibandingkan dengan produk sebelumnya..sedangkan blogger sebagai manusia punya fokus yang berbeda berdasarkan background masing-masing dan sekali lagi hal itu tidak bisa disamakan

        Suka

  2. mang, untung gag dijitak palanya pas tanya “mbah suka makan daging tikus?”

    semua sudah ada petunjuknya untuk bagaimana kita harus berfikir, bersikap, dan bertindak tinggal mau baca atau tidak, mau memahami atau tidak tp tak bisa dipungkiri manusia punya ego, dan nafsu untuk jd lebih, tp itu yg membuat manusia berkembang menjadi lebih baik atau malah lebih buruk.

    semangaaaat mang nde, nice share

    Suka

      1. sama-sama mang,

        nyambung diatas yah mang, banyak referensi itu bagus malahan karena memberi kita informasi lebih asalkan kita etep ingat nyari referensi itu buat apa, itu penting karena kebanyakan informasi jangan malah membuat kabur tujuan kita mencari informasi tersebut buat apa.

        Suka

  3. hahahahaha ngomong masalah prinsip memang mudah mang tp jalaninnya yg sulit pakek bgt, tp gak mustahil

    kbanyakan itu sekarang adu argumen bukan mencari kebenaran tp mencari pembenaran. selama ini selalu jd silent reader jenuh juga mang kadang”.

    Suka

      1. nah itu mang, dan kondisinya semakin parah sekarang apalagi yg berbuat kayak gt buat hiburan, paraah bgt malahan.

        yah kalau mau memperbaiki dari mana lg kalau bukan dari diri sendiri dlu, tetep semngat mang nde, 1 orang mungkin tak ada artinya dibangding ribuan tetapi itu lebih baik daripada tidak ada sama sekali, orang bisa berubah bukan karena lingkungan yg jd penyebab utama, tp orang itulah sendiri penyebabnya.

        Suka

  4. ada yang bener dan ada yang beda pendapat dengan saya.. maklum satu sumber kan belum tentu orang lain setuju..
    “rejeki sudah ada yang ngatur”, namun usaha memang wajib.. agar lebih sempurna jangan lupa bersyukur.. dengarkan suara orang lain, tentu pilih mana yang baik mana yang kurang baik, jangan hanya tutup telinga jika ada yang tak sependapat, siapa tau itu saran ataupun kritik yang sebenernya membangun..
    ya namanya juga manusia.. ada yang memang niatnya baik caranya baik, ada pula yang niatnya baik caranya kurang, ada lagi yang niatnya buruk caranya juga buruk, tinggal mau milih jadi yang mana..

    Suka

Tinggalkan Balasan ke ndesoedisi Batalkan balasan