(Opini) Strategi AHM Memecah Pasar Untuk Menghadapi Mio M3 125 Blue Core Dan Nex Address

Ndeosedisi.com-Menarik sekali melihat strategi AHM menghadapi gempuran dari dua kompetitornya. Setelah Suzuki Nex Address dan Mio M3 125 diluncurkan, tak perlu waktu lama bagi AHM untuk meluncurkan produk barunya. Bersamaan dengan acara peresmian Plant 4 AHM di Karawang, AHM meluncurkan 2 buah produk baru yaitu All New Honda Beat eSP dan All New Honda Beat Pop eSP.

Jika kedua kompetitornya masih berkutat dengan masalah irit dan fungsional, AHM dengan percaya diri melebarkan sayap dengan membuat produk spesial untuk para remaja berusia 17-21 tahun melalui produk All New Honda Beat Pop eSP. Hal itu juga ditandai dengan pergantian model dari Cherrybelle ke JKT48 yang secara umur lebih pas menjadi icon remaja.

AHM mencoba strategi mempersempit pasar Suzuki Address dan Yamaha Mio M3 125.  Dengan munculnya All New Honda Beat eSP dan Honda Beat Pop eSP maka AHM telah memecah pasar menjadi dua yaitu pasar remaja dan pasar dewasa.Berbicara pangsa pasar remaja merujuk remaja dengan kisaran umur 17 s/d 20 tahun. Untuk pangsa pasar remaja sebenarnya sudah pernah dibidik oleh Yamaha lewat Mio J Teen, tetapi hasilnya belum maksimal. Disinilah AHM melihat peluang tersebut & mencoba menggarapnya. Secara umum, remaja tidak terlalu memikirkan fungsionalitas (baca bagasi & kubikasi lebih besar), remaja justru lebih mementingkan gaya, sehingga secara tampilan dimensi yang lebih ramping tentu lebih disukai dan lebih cocok dengan remaja yang bentuk fisiknya belum sebesar orang dewasa (IMHO).

Bagasi 11 liter memang tidaklah terlalu besar tetapi dirasa sudah cukup buat menyimpan beberapa barang bawaan para remaja seperti gadget misalnya. Salah satu poin penting yang harus diperhatikan oleh Yamaha adalah secara umum remaja punya rasa gengsi untuk menggunakan sebuah produk yang desainnya memiliki kemiripan (kalau tidak mau disebut meniru) dengan produk lain karena berpotensi untuk dibully.

gambar dari mang kobay

Dengan adanya Beat Pop eSP maka Nex Address & Mio M3 125 dipaksa untuk bertarung di pasar metik dewasa, sedangkan karakteristik pasar dewasa berbeda jauh dengan pangsa pasar remaja. Disini banyak hal yang diperhitungkan termasuk fungsionalitas, dan yang dihadapi oleh Yamaha & Suzuki adalah produk-produk yang sudah terkenal dengan kelebihannya dimata konsumen.

Problem yang akan dihadapi oleh Yamaha adalah pembuktian di masyarakat bahwa Yamaha telah berhasil menyelesaikan problem klasik seperti velg geol dsb. Sedangkan Suzuki tentu saja harus memperbaiki jaringan 3S-nya. Sementara itu untuk menunjukkan kualitas tentu saja butuh waktu, sehingga tampaknya untuk beberapa bulan kedepan, pasar metik masih ada didalam genggaman AHM, bagaimana menurut sobat semua ?

bonus :

pilih ini aja dong Mas 🙂

salam dari desa 😉