Ndesoedisi. Tidak terasa setahun sudah Si Pinky Wantufaif atau Vario 125 menemani keluarga Nde, dan saat ini odometer telah menunjukkan angka 10.051, sehingga Nde rasa sudah waktunya untuk mereview penggunaan si Pinky selama ini.
Si Pinky memang tidak dibebani tugas berat seperti Si Nyoi Revo yang jarak tempuhnya mencapai 18000 km dalam waktu 1 tahun. Si Pinky awalnya hanya dipakai untuk menemani aktivitas istri dari rumah ke sekolah, ke pasar dsb dengan radius jarak sekitar 4 km. Setelah lembar pajak keluar (tanpa STNK) sesekali dibawa riding ke Karawang yang berjarak sekitar 50km. Dan akhirnya setelah STNK keluar, Si Pinky dipakai Nde mudik pada Lebaran kemarin baca artikelnya disini, dan disini.
Konsumsi BBM Si Pinky selama ini selalu menggunakan Pertamax, mengingat perbandingan kompresinya mencapai 11,0 : 1. Premium hanya digunakan jika kondisi “darurat” yaitu Pertamax memang sedang langka meskipun dibuku manual tertulis bahwa Vario 125 bisa mengkonsumsi Premium sehingga aktivitas pindah dari satu SPBU ke SPBU yang lain hanya untuk mencari Pertamax sudah biasa Nde lakukan. Konsumsi BBM si Pinky rata-rata mencapai 40 km/liter. Kelebihan menggunakan Pertamax selain akselerasi lebih baik adalah suara ngorok menjadi tidak terlalu keras.
Servis dan penggantian Oli dilakukan secara teratur di AHASS dimana Oli yang digunakan pun masih oli standar AHM yaitu MPX-2, sebelum mudik kemarin air radiator sempat di ganti. Mengingat jarak tempuh yang masih sedikit, belum banyak sparepart yang diganti oleh Nde hanya bearing roda depan, yang oblak akibat menghajar lubang dengan kecepatan tinggi beberapa kali, dan ban dalam belakang setelah beberapa kali ditambal.
Kondisi motor pun masih standar hanya behel belakang diganti yang lebih panjang & jok dipasangi sarung anti panas.
Secara umum Nde sie cukup puas dengan performa Si Pinky, suspensinya yang empuk nyaman digunakan dijalan yang jelek (meskipun masih kalah dibandingkan dengan Skywave yang dobel shock), bagasi yang luas cukup membantu untuk menyimpan barang bawaan, tombol pembuka jok didepan dengan visual yang gede juga fitur-fitur khas metik Honda yang sangat membantu seperti SKS, SSS, dan PBL (pernah Nde bahas di artikel Honda Teknologi Yang Mengerti Anda di sini)
Berbicara kelebihan pasti ada kekurangannya donk, nah kekurangan dari Vario 125 yang Nde rasakan adalah:
- Jok yang keras, kalah empuk dibandingkan dengan Mio sporty tahun 2007 yang sekarang digunakan oleh istri Nde, bahkan bila dibandingkan dengan jok Supra fit-X milik kantor, saking kerasnya jok-jok motor Honda, sampai ada anggota D’Gujubar yang berujar kalo itu sie bukan jok tapi batu disarungin
- Standar tengah yang sering mengait celana pembonceng (artikel disini).
- Sifat bawaan di semua produk AHM yaitu bodi getar.
- Dimensi yang cukup besar, berat, dan seat height yang lumayan tinggi cukup menguras tenaga jika digunakan untuk menembus kemacetan.
Nah itulah review Vario 125 milik Nde yang telah dipakai selama setahun, semoga bermanfaat bagi sobat semua.
salam dari desa 😉
wah juragan motor mang nde…nice review though…fair enough 🙂
——————
Malam, sharing pengalaman dan info besaran pajak serta biaya pajak progresif pada motor (PCX 2014) juga kualitas plat nomor yang baru… Semoga bermanfaat sebagai benchmark…
http://kobayogas.com/2014/11/13/tematis-new-honda-pcx-besaran-pajak-tahunan-pada-stnk-kualitas-plat-nomor/
SukaSuka
Alhamdulillah disebut juragan, haturnuhun Mang Ketu 🙂
SukaSuka
josssssss, nyate kalisalak bae yuh
SukaSuka
adoh pakdhe 🙂
kenangapa nek Pakdhe Maskur komen ora ana notifikasine ? dadi ora kewenangan…
SukaSuka
nah embuh kuwe, kabeh wong ngomong kaya kuwe
SukaSuka
Yuuh melu lik 😀
SukaSuka
Nice infoh Juragan…
SukaSuka
sami-sami mbah 🙂
SukaSuka
yamaha dulu..
http://traktordohc.com/2014/11/14/yamaha-ox99-11-spek-jet-darat-f1-yang-mengaspal-di-jalan-bebas/
SukaSuka
Pencitraan 😛
SukaSuka
Ngoahahaha… yaa bukan pencitraan… cleaning etnis..ngoajaha
SukaSuka
Ngoahahaha… yaa bukan pencitraan… cleaning etnis..wkwkwk
SukaSuka
dingklik numpak vario XD http://ridertasik.wordpress.com/2014/11/14/ninja-250-fi-livery-rwb-part-2/
SukaSuka
Daripada gendruwo numpak zebra 😛
SukaSuka
wkwk…batu d sarungin….
itu berlima jd muat tu motor
SukaSuka
Xixixixi
SukaSuka
Ban ama kampas gimana mang? kalo sy 9000km udh gnti tuh 2 part
http://peysblog.wordpress.com/2014/11/14/naturide-7-membuktikan-keindahan-jalan-bukit-pelangi-bersama-alfin/
SukaSuka
belum ada yang ganti cuma bearing sama ban dalem donk 🙂
SukaDisukai oleh 1 orang
Test topspeednya mang eheheh
SukaSuka
pernah ngetes di tempat ngetes CBR tea dapat 110 km/jam 🙂
SukaSuka
Aku juga punya wantufaiv bulan Februari 2013
Menurutku, vario 125 mengalami revisi busa jok + kipas radiator di akhir 2012..
Jadi, edisi tahun 2013 ke atas udah empuk joknya dan ga ngorok..
Yg paling aku suka, saat dibawa cruising terasa senyap (mesinnya sangat alus, bebas getar kecuali saat 0-20 kpj, starter juga senyap).. gak sukanya, handling ga selincah matik2 lain, trus distribusi bobot dominan ke belakang + wheelbase yg lebih panjang.. jadinya kita lost feeling sama ban depan
overall puas banget lah.. konsumsi BBM saat riding sendirian (eco mode) bisa 45 km/L, pake premium
SukaSuka
Mantep..si pinky itu oktober 2013, mungkin karena tipe yang paling murah jadi joknya keras 😀
SukaSuka
joknya kudu diganti bantal,, biar empuk… 😀
http://mansarpost.com/2014/11/15/dominasi-yamaha-di-papua-khususnya-daerah-kepulauan/
SukaSuka
wah ada penyamaran nih ..
fby berkedok fbh
SukaSuka
ada juga kebalik Om, kan jadi FBYnya sebentar xixixi
SukaSuka
Mata2 fby nih….
SukaSuka
yang bener mana neh ? mata-mata FBY atau mata-mata FBH ? 😛
SukaSuka
dingklik detected
http://orongorong.com/2014/11/19/kenapa-harus-berebut-stasiun-motogp/
SukaSuka
aku ra popo ngoahahahahaaaa
SukaSuka
Vario 125 saya setang nya seret, susah belok. Di blog lain kabarnya memang penyakit bawaan, dan tambah parah setiap kena jalan jelek berlubang.
SukaSuka
setang seret itu biasanya komstir harus distel ulang, kalau parah ya diganti
SukaSuka